Gara2
ngelihat postingan itu di official akun instagram @lalalafest jadi tertarik
buat ngebahas Lalalafest tahun 2016 karena sangat berkesan. Dalam arti baik
atau buruk nih? Just keep reading!
Nah
itu poster Lalalafest tahun 2016 yan bertajuk "The First International
Forest Festival" hari sabtu, 5 November 2016 di Pine Forest Cikole
Lembang. The reason why i bought the ticket, of course karena
Kodaline, dan didukung juga artis-artis lain yang bertaraf internasional maupun
nasional serta konten promosi di IG mereka menarik, acara festival ala ala di
hutan gitu. I bought the early entry ticket seharga Rp 520.000
termasuk ppn 30% (ppn nya gede juga ya.....)
Banyak
penonton termasuk saya sendiri berekspetasi acaranya bakal seru dan
menyenangkan deh pokoknya, tapi ternyata ada beberapa hal yang kacau
bikin badmood deh intinya *yang kesana pasti ngerti rasanya*
Akses menuju venue
My
friends and I kebetulan belinya yang early entry ticket semua
(kalo gasalah closed gate buat early entry jam
3 siang, kalo telat kenal pinalti 200rb *mehong ya pinaltinya :) ) nah jadinya
kita otw jam set 11 siang, ke lembang itu makan waktu sejam sampai 2 jam, nah kita
uda prediksiin bakal kena ekstra macet 1-2 jam. Prediksi kita ya paling engga
sebelum jam 3 uda disana.
Kami
uda masuk wilayah lembang jam set2 siang, itu macetnya minta ampun deh, gerak
paling tiap 10-15 menit sekali, itu pun berapa meter doang. Emang gara-gara
banyaknya kendaraan dan ditambah hujan sebentar, ya walaupun ga deres banget.
Nah katanya nih denger2, pihak promotor engga koordinasi sama pihak polisi
untuk antisipasi skenario kalo volume kendaraannya udah over.
Mulai
panik pas uda jam set3, sayang banget kalo harus bayar pinalti, tapi mau gimana
lagi bener2 stuck padahal sbnernya tinggal beberapa Km doang
menuju tempat parkir. Untuk mengurangi rasa panik, kami mulai baca komen2
netijen yang pedasss dan kocak hahaha ternyata banyak banget pembeli early
entry maupun kategori yang lain yang posisinya masih terjebak macet,
ya intinya mereka nulis di kolom komentar minta diundurin jam closed gatenya,
ngeluh macetlah dll. Dan ternyata di respon sama pihak Lalala Fest dengan baik,
diundur jadi jam 4. Tapi ternyata jam 4 kami masih belum sampai juga karena
emang bener-bener macet yang diem gitu. Mungkin kayaknya pihak panitia ngerti
jadi nge announce lagi diundur jadi jam 5 atau jam 6 ya
lupa. SOoo, it took about 6 hours to reach the venue :(
Parkir
Pas
masih stuck kena macet uda mulai keliatan orang-orang yang give up,
akhirnya parkir di sekitar situ dan mulai jalan kaki. Nah kami memutuskan buat
sampai ke tempat parkiran yang ada sign parking area, kita parkir
di suatu kantor, disitu dimintain biaya parkir juga yang itungannya lumayan.
Trus info sama temen yang uda sampe duluan mereka parkir di lapangan mana gitu,
jadi narik kesimpulan mungkin salah parkir atau official parking
areanya banyak.
Uda
gitu kita nungguin shuttle buat ke venuenya. Nah disini
shuttlenya angkot, entah emang angkot atau bukan, gatau tapi nunggunya juga
lama, setelah nglihat banyak yang memutuskan untuk jalan kaki jadinya ikutan
jalan kaki karena kata aa' parkirannya bilang cuma tinggal 1km-an lagi buat ke
venue.
--------------------------------------
Sepertinya
diboongin soalnya uda jalan sekilo masih jauh belum sampe juga. Huh. Akhirnya
memutuskan untuk naik ojek. Fyi, banyak warga lokal yang tetiba jadi ojek
dadakan. Dan akhirnya kita sampaiii tanpa kena pinalti. Yeay
Lumpur
Pas
masuk uda mulai gelap, gabisa deh foto2 lucu haha bisadeng tapi hasilnya gaada
yang bagus, ternyata sebagian besar tanah venuenya uda jadi lumpur, karena
ternyata pas kami terjebak macet, di venuenya hujan cukup deras. Panitia
antisipasinya di taburi jerami (mending banyak) ini sedikit doang. Haduh
When
the night came, the situation got worse. Why? Penerangan
minim, alhasil sign buat ke stage, atau stand makanan, toilet
dll ga kebaca banget. Mana lokasi antar stage-stand dll itu cukup jauh.
Ditambah tetiba ujan. Jadi parah, lumpur banget terutama menurutku di wilayah
stand makanan minuman, itu gilak sepatu kayak nancep2 gitu tiap jalan.
----------------------------------------
Miskomunikasi
antar panitia
Ini
nyebelin sih. Asli. Soalnya aku sendiri ngalamin. Jadi layanan disana
pake cashless system semacam top up dulu gitu
di wrist band. Aku ngisi saldo 150rb, dan make buat makanminum
75rb. Nah sisa 75rb dongg. Kekesalan berawal pas mau ng refund, aku
sama temen2 sengaja refund sebelum Kodaline tampil, jadi pas
uda kelar tinggal pulang aja gausah ngantri2. Yauda tuh kami ke tempat top
up awal, di situ panitia bilang refund nya di stand bawah, yauda tuh
kita ke bawah lagi. Jaraknya lumayan agak turun dengan medan lumpur *can u
imagine* begitu dibawah dibilangnya di stand top up, eh yauda tuh kita ke atas
lagi, sampai di atas dibilang dibawah lagi. Asli ngeselin ini miskomnya parah.
Mau protes tetep aja dibilangnya dibawah. Nah karena stage utama uda mulai full
banget yauda kita mutusin buat ngambilnya pas kelar Kodaline perform.
-----------------------------------------
Kelar
Kodaline perform akhirnya kita ke stand yg dibawah lagi, pas kita ngotot
ngejelasin kalo yang panitia stand atas bilangnya disini, akhirnya si
panitianya ngehubungin panitia diatas dengan walkie talkienya. Dan
akhirnya si panitia ini mau nge refund, harusnya kembali 75rb eh
cuma dikasih 50rb alasannya ga ada uang pecahan 25rb. Hehe yauda ikhlas.
Gak
lama itu stand penuh dan akhirnya closed, katanya untuk sistem
refund bakal di info in lewat instagram mereka. Sistem refund nya
diadain di 2 tempat, Jakarta dan Bandung tanggal 18 dan 19 November. Tanggal 5
ke 18. Kelamaan. Untung deh uda refund duluan.
Rundown
Ini
sih yang kata orang-orang kacau. Jadwal performnya ngaret banget dan katanya
ada yang gajadi tampil malah, tapi gatau siapa soalnya kan aku emang ke skip
juga performance guest stars yang di rundown tertulis
mulai jam 1 siang. Di stage utama harusnya Maliq tampil jam 5 sorean nah ini
jadi malem. Jadi emang bener bener ngaret.
-------------------------------------------
Akhirnya
yang ditunggu-tunggu tiba, Kodaline, band asal Irlandia membuka perfoming mereka
dengan lagu "One Day". Teriakan histeris penonton yang merasa
terbayar sehabis basah kuyup kehujanan dan berpijak di atas kubangan lumpur
selama berjam-jam mengiringi sapaan Steve Garrigan "Bandung, we love
Bandung". Seneng banget rasanya sehabis ngelihat mereka perform secara
langsung, terbayar sudah macet, hujan dan lumpur :)
------------------------------------------
Ini
sebagian dokumentasi di Lalalafest 2016
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Overall menurutku
Lalala Fest itu konsep dan temanya menarik, walaupun emang kurangnya perhatian
terhadap kenyamanan penonton. Dan ga dipungkiri lagi, hasil kinerja dilihat
dari feedback para penoton. Setelah acara kelar, banyak sekali
penonton yang memberikan feedback negatif tentang acara Lalalafest. Mulai
dari complain macet menuju venue, kurangnya shuttle,
parkirnya jauh, miskom panitia, rundown, refund token dan
tenda hingga komentar-komentar diluar acara itu sendiri. Pihak LalalaFest
akhirnya memberikan penjelasan dan meminta permohonan maaf.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah
pihak LalalaFest announce bahwa akan ada Lalala Fest 2018,
berharap banget pihak Lalala Fest mempersiapkan semuanya ga hanya dari teknis
panggung maupun guest stars list tapi juga dari kenyamanan dan
keselamatan penonton sehingga hal-hal yang terjadi di Lalala Fest 2016 engga
bakal terulang lagi.
Guest
star pertama yang diumumin itu Oh Wonder, jujur cuma tau 2-3 lagu mereka, jadi
belum ada alasan banget buat beli tiketnya. BUTTT if in the nearest future,
they announce guest stars that i'm dying to watch, there is no reason not to
buy the ticket.☺
-F